Bagaimana terjadinya reaksi bersaing antara reaksi eliminasi dan substitusi ? kapan terjadinya reaksi tsb ?
penjelasannya
ditinjau dari alkil halidanya terjadi Reaksi
Bersaing antara Reaksi SN2 dan E2
Reaksi S N2 dan E2 terjadi pada
kondisi yang sama, yaitu pelarut polar dan basa sangat kuat sehingga reaksi
yang mengikuti jalur mekanisme SN2 seringkali berkompotisi dengan reaksi E2.
Pada kompetisi ini, reaksi SN2 lebih gampang terjadi daripada E2 karena kondisi
reaksinya kurang basa. Semakin tinggi tingkat kebasaan suatu reaksi, semakin
besar kemugkinan eliminasi terjadi.
Seandainya kita mengganti alkil halida primer menjadi tersier, reaksi substitusi akan terhambat (ingat, urutan reaktivitas untuk reaktivitas SN2 adalah 1o >2o >> 3o). Tetapi, reaksi eliminasi akan cenderung terjadi karena hasilnya adalah alkena yang lebih tersubtitusi.
Halida primer bereaksi hanya melalui mekanisme-mekanisme SN2 dan E2, karena mereka tidak terionisasi menjadi ion karbonium. Halida sekunder menempati kedudukan pertengahan, dan mekanisme yang terjadi sangat dipengaruhi oleh keadaan reaksi. Halida-halida sekunder dapat bereaksi melalui mekanisme SN1 dan SN2 secara serentak.
Apabila nukleofil (basa) menyerang atom
karbon yang mengikat gugus pergi, terjadilah substitusi, sedangkan nukleofil
(basa) yang menyerang atom H-β, maka terjadi eliminasi
Selain tingkat kebasaan kompetisi antara
reaksi S N2 dan E2 dapat dipengaruhi oleh tiga aspek berikut:
1.Struktur alkil halida (substrat) a.
Jika substratnya merupakan halida primer, hasil substitusinya lebih unggul. Karena alkil halida primer sangat reaktif dalam reaksi SN2 dan kurang reaktif dalam reaksi E2, maka produk utama yang dihasilkan dibawah kondisi terjadinya reaksi SN2/E2 adalah berupa produk substitusi. Dengan kata lain, substitusi menang dalam kompetisi
Jika alkil halida primernya mempunyai
halangan sterik (mempunyai substituen pada karbon-
β), maka nukleofil akan sukar menyerang
karbon-α. Sebagai hasilnya, eliminasi akan menang dalam kompetisi, sehingga
produk eliminasi lebih dominan.
Jika substratnya berupa halida sekunder.
Sebuah alkil halida sekunder dapat membentuk produk substitusi dan eliminasi
dibawah kondisi reaksi SN2/E2. Jumlah relatif dari kedua produk tersebut
tergantung pada kekuatan basa dan keruahan nukleofil/basa. Makin kuat dan
meruah basa, makin besar persentase produk eliminasi. Produk eliminasi merupakan produk utama yang
terbentuk dari 2-kloropropana dengan basa kuat ion etoksida, dimana tidak ada
produk eliminasi yang terbentuk ketika menggunakan basa lemah ion asetat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh
substrat (alkil halida) terhadap kompetisi antara reaksi SN2 dan E2 yaitu:
i.Alkil halida dengan jumlah alkil
bersubstituen banyak pada karbon α memberikan hasil utama reaksi eliminasi.
Sebagai akibatnya, alkil halida tersier memberikan lebih banyak eliminasi
daripada alkil halida sekunder , dan lebih banyak lagi daripada alkil halida
primer.
ii.Alkil halida dengan jumlah alkil bersubstituen terbanyak pada
karbon-β memberikan hasil utama reaksi
eliminasi.
iii.Alkil halida yang tidak mempunyai
hidrogen β tidak dapat mengalami eliminasi β.
terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar