REAKSI
–REAKSI KIMIA ORGANIK
Beberapa reaksi
yang sering menjadi topik pembahasan pada pemebelajaran ialah pada reaksi
ozonolisis dan reaksi brominasi. Di dalam blog ini saya akan memabahas mengenai
permasalahan tersebut.
1.
Reaksi
Ozonolisis
Untuk
reaksi ozonolisis pasti akan terjadi pemutusan rantai. Reaksi ini dibagi
menjadi 2 yaitu reaksi oksidatif dan reduktif.
Reaksi
oksidatif merupakan peningkatan nilai dengan bertambahnya besaran biloks dan di
tandai dengan senyawa yang kehilangan hidrogen. Sedangkan reaksi reduksi
merupakan peningkatan nilai dengan berkurangnya besaran biloks dan dengan
ditandai bertambahnya hidrogen.
Contoh reaksi :
Dari
gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk reaksi ozonolisis reduktif (Zn H2O)
menghasilkan produk hingga tingkat kaarbonil saja (aldehid dan keton),
sedangkan untuk reaksi ozonolisis oksidatif (H2O2) akan
menghasilkan produk hingga tingkat asam karboksilat jika memungkinkan.
CONTOH-CONTOH
REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI
Reaksi
Oksidasi
1.
Reaksi
Penangkapan / Penambahan Oksigen
CH4(g)
+ 2O2(g) → 2H2(l)
Atom O
tertangkap membentuk karbondioksida
2.
Reaksi
Pelepasan / Pengurangan Hidrogen
CO2
(COOH)2 → 2H + 2CO2
Hidrogen pada
asam oksalat terlepas
3.
Biloks
bertambah
Fe2O3(s)
+ 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Perubahan :
3CO(g) → 3CO2(g) disebut Reaksi Oksidasi
Reaksi Reduksi
1.
Reaksi
Pelepasan / Pengurangan oksigen
CuO(s)
+ H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Oksigen
pada tembaga lepas dan berikatan dengan H2O
2.
Reaksi
penangkapan / penambahan hidrogen
CuO(s)
+ H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Hidrogen
pada reaktan tertangkap membentuk air
3.
Reaksi
penurunan biloks
Fe2O3(s)
+ 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Perubahan
: Fe2O3(s) → 2Fe(l) disebut Reaksi Reduksi
2. Reaksi Halogenesis
Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2,
I2 ) menghasilkan alkil halida.
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut
reaksi halogenasi. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil
halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi oleh halogen
sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga
disebut juga klorinasi dan brominasi. Halongen
lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik sedangkan iodium
tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 >
H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam mensubtitusi H
yakni fluorin > klorin > brom > iodin.
Reaksi brominasi
Senyawa alkana dapat dibedakan dengan alkena dan
alkuna. Pembedaan ini dapat dilakukan dengan reaksi penambahan senyawa bromine
(Br2). Reaksi adisi pada senyawa alkana tidak terjadi. Sedangkan untuk senyawa
alkena maupun alkuna terjadi reaksi Brominasi, peristiwa reaksi ini dapat
diikuti dengan mudah, senyawa alkana tidak memberikan perubahan warna
ditambahkan dengan senyawa Bromin yang berwarna merah, warna larutan akan tetap
berwarna merah.
Berbeda dengan senyawa alkena dan alkuna yang tidak
berwarna bereaksi dengan bromin dan terjadi reaksi adisi membentuk senyawa
halida yang tidak berwarna, larutan akan tetap tetap tidak berwarna dan terjadi
senyawa alkena yang mengandung gugus bromide.
Jika reaksi ini terus dilanjutkan, maka reaksi adisi
terjadi lagi dan terbentuk senyawa alkana yang mengandung gugus bromide.
Mekanisme
reaksi brominasi
yaitu penjelasan langkah demi langkah bagaimana proses pemutusan dan
pembentukan ikatan terjadi jika pereaksi membentuk hasil.
Langkah-langkahnya yaitu :
Contoh reaksi : CH3 –CH3
+ Br2
CH3 –CH2 – Br + HBr

1.
Tahapan
Inisiasi
Tahapan inisiasi
merupakan tahapan pembentukan radikal
Br – Br
Br
° + Br °

2.
Tahapan
propagasi
Tahapan propagasi
merupakan tahapan penyerangan radikal
CH3 – CH2 – H +
Br° → CH3 – CH2° + HBr
CH3 – CH2 + Br°
→ CH3 – CH2 – Br + Br°
3.
Tahapan
terminasi
Tahapan
terminasi merupakan tahapan penggabungan radikal-radikal
Br° + Br° → Br2
CH3 – CH2° + Br°
→ CH3 – CH2 – Br
CH3 – CH2° + CH3
– CH2° → CH2 – CH2- CH – CH3 + HBr
Permasalahannya
:
1.
Senyawa alkana dapat dibedakan dengan alkena dan
alkuna. Pembedaan ini dapat dilakukan dengan reaksi penambahan senyawa bromine
(Br2). Reaksi adisi pada senyawa alkana tidak terjadi. Sedangkan untuk senyawa
alkena maupun alkuna terjadi reaksi Brominasi, Mengapa hal tersebut dapat
terjadi demikian ?
2.
Bagaimana mekanisme reaksi pada ozonolisis dalam
reaksi oksidasi pada pemutusan ikatan rangkap alkena yaitu pembentukan keton
dan aldehid ?
1. Sifat fisik yang dimiliki hidrokarbon disebabkan oleh sifat non polar dari senyawa tersebut. Umumnya hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan pelarut polar seperti air dan etanol. Sebaliknya, hidrokarbon dapat bercampur dengan pelarut yang relative non polar seperti karbon tetraklorida (CCl4) atau diklorometana (CH2Cl2). Reaktivitas kimia senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatannya.
BalasHapusHidrokarbon jenuh (alkana) tidak resktif terhadap sebagian besar pereaksi. Hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna), dapat mengalami reaksi adisi pada ikatan rangkap dua atau rangkap tiganya. Senyawa aromatic biasanya mengalami reaksi substitusi.
Reaksi yang terjadi pada hidrokarbon :
a. Pembakaran
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2 dan H2O. reaksi ini biasanya terjadi pada senyawa hidrokarbon jenuh (alkana)
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
b. Reaksi Bromin
Hidrokarbon tek jenuh (alkena dan alkuna) bereaksi cepat dengan bromine dalam larutan CCl4. Reaksi yang terjadi adalah adisi bromin pada karbon ikatan rangkap.
Br Br
│ │
CH3-CH=CH-CH3 + Br2 ® CH3-CH-CH-CH3
Merah tidak berwarna
Br Br
│ │
CH3-C º C-CH3 + 2 Br2 ® CH3-C ¾ C-CH3
merah │ │
Br Br
Tidak berwarna
Larutan bromin berwarna merah kecoklatan, sedangkan hasil reaksinya tidak berwarna. Sehingga terjadinya reaksi ini ditandai dengan hilangnnya larutan bromin. Alkana yang tidak memiliki ikatan rangkap, tidak bereaksi denga bromin (warna merah kecoklatan bromin tetap ada), sedangkan senyawa aromatik dapat mengalami reaksi substitusi dengam bromin dengan adanya katalis Fe atau AlCl3. Reaksi substitusi tersebut juga menghasilkan gas HBr.
2.mekanisme reaksi ozonolisi pembentukan senyawa aldehid dan keton.
Alkan bereaksi dengan ozon membentuk ozonida yang diikuti pembelahan reduktif dengan serbuk zink dan air atau H2/Pd menghasilkan aldehida, keton maupun campuran keduanya tergantung pola substitusi alkena yang digunakan.
CH2=CH2 + O3 ..> CH2=O + O=CH2
dengan menggunakan katalis Zn/H2N + -H2O2
Serbuk zink dapat digunakan untuk mengeliminasi molekul H2O2 yang terbentuk saat reaksi, yang selanjutnya dapat mengoksidasi aldehid membentuk asam karboksilat. Dengan alkena yang sesuai, maka aldehid dan keton yang diharapkan dapat terbentuk.
CH3(CH2)2CH=CH2 ....> CH3(CH2)2CHO + HCHO
dengan menggunakan katalis (i)O3 dan(ii)-H2O2
Sya memiliki jawaban yang sama dgn saudara septi utk nomor 2 .mekanisme reaksi ozonolisi pembentukan senyawa aldehid dan keton.
BalasHapusAlkan bereaksi dengan ozon membentuk ozonida yang diikuti pembelahan reduktif dengan serbuk zink dan air atau H2/Pd menghasilkan aldehida, keton maupun campuran keduanya tergantung pola substitusi alkena yang digunakan.
CH2=CH2 + O3 ..> CH2=O + O=CH2
dengan menggunakan katalis Zn/H2N + -H2O2
Serbuk zink dapat digunakan untuk mengeliminasi molekul H2O2 yang terbentuk saat reaksi, yang selanjutnya dapat mengoksidasi aldehid membentuk asam karboksilat. Dengan alkena yang sesuai, maka aldehid dan keton yang diharapkan dapat terbentuk.
CH3(CH2)2CH=CH2 ....> CH3(CH2)2CHO + HCHO
dengan menggunakan katalis (i)O3 dan(ii)-H2O2
1. karena pada alkana tidak dapat memutuskan ikatan rangkap, sedangkan reaksi adisi itu adalah reaksi pemutus ikatan rangkap, maka pada alkana tidak berlaku hal demikian.
BalasHapus2. untuk mekanisme reaksi ozonolisis, terlebih dulu tentukan katalis yang akan di gunakan, lalu ditambahakan dengan O3. saat penambahan O3 ini lah terjadinya oksidasi. oksidasi itu sendiri bertambahnya oksigen dan hilang hidrogen, sehingga hidoren lepas dan bereaksi dengan O2 yang ada di udara maka terbentuk senyawa baru yaitu aldehid dan keton.
mungkin itu saja, semoga bisa membantu ^_^
maaf sebelumnya, disini saya akan mencoba menjawab atau menyelesaikan permasalahan anda.
BalasHapus1. karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap, sedangkan alkena dan alkuna memiliki ikatan rangakap, penambahan ( br2)di pergunakan untuk memutuskan ikatan rangkap, maka dapat di simpulkan bahwa alkana tidak terjadi reaksi brominasidi karenakan tidak memiliki ikatan rangkap.
untuk permasalahan yang kedua saya kurang begitu memahaminya, tapi sudah di jelas kan oleh teman-teman komen blog ini, dan saya ucapkan terimaksih, karna membantu saya memahami tentang materi ini